Label

Rabu, 14 Agustus 2013

dear mom,

sore itu waktu aku lagi tidur-tiduran di kamar gak ada kerjaan, tiba-tiba ibu masuk. seperti biasanya aku mengira ibu pasti menyuruhku segera makan. tapi saat itu ibu duduk di samping kakiku dan mengajakku ngobrol mulai dari membahas hal-hal ringan hingga membahas soal masa depanku nanti. ibu bercerita tentang
kehidupannya saat masih sekolah dulu, betapa penuh perjuangannya dia untuk dapat duduk di bangku sekolah.

ibu juga bercerita masa kecilku dulu. waktu masih kecil aku susah banget kalau disuruh makan. tapi dengan sabar ibu selalu menggendongku dan membawaku ke rel di depan gang ramah hanya untuk memasukkan suap demi suap bubur ke dalam mulutku. karena waktu itu aku suka banget sama yang namanya kereta api. dan itu ia lakukan setiap sore.

tempat yang paling dihindari oleh ibu ketika mengajakku jalan-jalan dulu adalah 'citra baru' dan 'daya sakti', toko mainan yang cukup terkenal di kota ini. karena setiap aku lewat di depan toko itu, aku selalu merenengek minta mainan baru. kalau nggak dituruti, aku mesti nangis sambil gulung-gulung di trotoar. dengan kepalaku yang gundul gak ada sehelai rambut pun, mungkin aku terlihat seperti ada jemblem ngglundung di trotoar.

kata ibu waktu kecil dulu aku pernah mudik berdua sama ibu pulang ke rumah nenek di ponorogo. jadi waktu itu aku sama ibu lagi istirahat di stasiun madiun. karena di ponorogo gak ada stasiun jadi kami berhenti di madiun. mungkin karena kasihan ngelihat mukaku yang melas, ibu mengajakku membeli makanan ringan di sebuah toko. dari sekian banyak makanan ringan dan snack-snack yang ada di toko itu akhirnya aku mengambul satu tusuk singkong goreng berisi 3 singkong yang masih hangat. itu menjadi makanan kesukaanku sampai sekarang, dan ibu hafal.

ibu gak suka ngeliat rambutku gondrong dan acak-acakan kayak sekarang. katanya gini, "kowe iku ka.. ka.. wes rupane rembes, rambute amburadul ngono tambah koyok wong edan". 1 hal yang langsung terbersit di benakku, betapa sabarnya ibu yang udah tulus banget besarin wong edan jadi seperti sekarang ini.

ketika aku merasa topik pembicaraan telah habis, dan ibu terdiam, aku segera mengambil HPku, membuka pemutar musik, dan memutar sebuah lagu


kubuka album biru
penuh debu dan usang
kupandangi semua gambar diri
kecil bersih, belum ternoda...

fikirku-pun melayang
dahulu penuh kasih
teringat semua cerita orang,
tentang riwayatku...

*kata mereka diriku slalu dimanja
kata mereka diriku slalu ditimang

nada nada yang indah
slalu terurai darinya
tangisan nakal dari bibirku
tak-kan jadi deritanya

tangan halus dan suci
telah mengangkat tubuh ini
jiwa raga dan seluruh hidup
rela dia berikan...

*kata mereka diriku slalu dimanja
kata mereka diriku slalu ditimang

ooh bunda ada dan tiada dirimu
kan selalu ada di
dalam hatiku...

Melly Goeslaw - Bunda



Tidak ada komentar:

Posting Komentar